Kemajuan teknologi semakin meningkat dan mendatangkan manfaat yang besar terhadap penggunanya. Namun tak dapat disangkal pula ternyata ia dapat sangat merugikan bagi penyalahgunaan dan penggunaan yang berlebihan.
Salah satu dampak yang mulai menjadi sorotan adalah makin meningkatnya fenomena kecanduan pada produk-produk teknologi, seperti smartphone (ponsel cerdas), blackberry atau pun perangkat digital lainnya. Peringatan akan bahaya kecanduan teknologi mencuat mengingat manusia kini menjadi sangat ketergantungan pada produk teknologi. Mereka bahkan rela bangun berkali-kali dalam semalam hanya untuk mengecek e-mail atau pun pesan singkat.
"Kita adalah makhluk yang memiliki kebiasaan dan bisa menjadi kecanduan pada banyak hal yang tidak biasa. Teknologi menjadi lebih menarik dalam 10 tahun terakhir seiring ditemukannya internet dan banyak hal. Teknologi membuat sesuatu menjadi lebih sederhana dan gampang dibawa ke mana pun dan lebih mudah diperoleh. Anda akan terkejut begitu banyak orang memiliki PDA atau Blackberry di atas tempat tidurnya.Bagi yang kecanduan, mereka akan bangun di malam hari dan membuka pesan dari PDA mereka dua hingga tiga kali dalam semalam.
Problem kecanduan ini juga dapat mengakibatkan masalah pada suatu hubungan ketika kecanduan membuat seseorang menjadi terasing dari keluarganya. Ada konsekuensi sosial lainnya ketika kecanduan yang diderita akibat kecemasan atau penyakit.
Bahkan sebuah survei yang dilakukan terhadap remaja di Cina menemukan, remaja yang kecanduan internet, kemungkinan melukai diri sendiri hingga dua kali lipat dibandingkan remaja lainnya.
Survei yang dilakukan terhadap 1.618 remaja berusia 13-18 tahun yang tinggal di kota Guangzhou, Provinsi Guandong itu menemukan, sekitar 16 persen dari remaja itu mengatakan mereka menyakiti dirinya dengan berbagai cara selama enam bulan terakhir. Sementara itu, 4,5 persen lainnya mengatakan mereka menyakiti diri sendiri sekurang-kurangnya enam kali selama enam bulan.
Menyakiti diri sendiri yang dilakukan remaja itu didefinisikan antara lain termasuk menarik rambut, memukul, membakar dengan sengaja dan mencubit.
Penelitian itu kemudian dipublikasikan pada journal Injury Prevention. Para peneliti menekankan, sekitar 90 persen dari peserta studi adalah pengguna normal internet, sementara sisanya yaitu 10% tergolong kecanduan sedang dan 0,6 persen kecanduan berat.
Menurut peneliti dalam jurnal tersebut, para remaja yang kecanduan biasanya mengalami masalah emosional seperti depresi atau gugup ketika tidak terhubung dengan internet. Mereka akan merasa lebih baik saat kembali menggunakan internet. Dikatakan juga, remaja yang kecanduan juga berfantasi atau mampu berpikir ketika sedang terhubung dengan internet.
Setelah menyesuaikan statistik dengan pengaruh potensial dengan faktor lain seperti kelainan kesehatan, para peneliti menemukan, remaja yang kecanduan internet memiliki kemungkinan dua kali lipat melukai diri sendiri. Ketika mereka melakukannya, cenderung lebih serius dibanding remaja lainnya.
Menilai peringatan akan bahaya kecanduan tidak sepenuhnya berlaku untuk semua jenis gadget. Namun ada beberapa tempat yang ingin mengadakan pelatihan menggunakan perangkat teknologi yang aman.( http://esq-news.com/saintek/2010/01/02/1157/kemajuan-teknologi-bisa-juga-merugikan.html )
0 komentar:
Posting Komentar