Kamis, 25 Juli 2013

Jin Juga Twitter-an

http://vitall-news.blogspot.com/2013/07/jin-memiliki-akun-twitter-di-arab.html

Pemberitaan di Saudi belakangan dihebohkan dengan sebuah akun twitter milik bangsa jin."nyata dan seorang jin baik," tulis si pemilik akun. Akun dengan nama @S_2017_s, menulis, "Ana Jini Haqiqi (Saya jin asli)". Dijelaskan pula bahwa dia merupakan jin pertama yang menggunakan Twitter.

Banyak yang tidak percaya keaslian akun ini, tetapi salah satu pembaca mencoba menghubungi akun si jin dengan nama samaran. Ajaibnya si jin langsung membongkar nama asli dan tempat tinggal si pembaca, si pembaca langsung terkejut. Dari informasi data bio akun jin itu mengatakan bahwa dia jin baik dan ingin bersosialisasi dengan manusia. Sejauh ini akun jin itu sudah menggaet ratusan ribu follower, bahkan si jin mengupload foto- foto yang katanya diambil 100 tahun yg lalu. Dia bertempat tinggal disalah satu rumah kosong di Arab. 

Jumat, 19 Juli 2013

Rekor Baru Terbanyak Bermain Angklung


Angklung makin mendunia. Alat musik dari bambu asal Priangan ini memiliki daya tarik tersendiri karena mengajak “belajar” kerjasama tim para pemainnya. Tantangan itu makin menarik karena jumlah pemainnya bisa mencapai ribuan. Bahkan bisa lebih dari 5000 orang.

Berapa jumlah pemain angklung terbanyak yang menjadi rekor dunia? Rekor yang tercatat sebelum ini adalah di Washington DC pada 9 Juli 2011 dengan peserta 5.182 orang. Majalah LuarBiasa pernah memecahkan rekor bermain angklung terbanyak pada November 2009 dalam seminar The Power of Harmony for Success & Happiness, dengan jumlah peserta seminar dan sekaligus pemain angklung mencapai 4000-an orang.

Tapi baru-baru ini Kedutaan Besar RI di Beijing mencoba membuat rekor baru. Bekerjasama dengan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT) mereka memainkan angklung dipimpin oleh Daeng Udjo dengan  menyanyikan lagu Manuk Dadali, Yueliang Daibiao Wo De Xin, dan We Are The World.

Berapa jumlah pesertanya? Ternyata bisa mencapai 5.393 orang. Mereka terdiri dari pelajar, sejumlah pengusaha dan perwakilan perusahaan di China, mahasiswa dan pelajar Indonesia di China, dan warga Indonesia di China. Jumlah peserta sebanyak itu menjadi rekor baru.

Sumber : http://www.andriewongso.com/articles/details/10823/Rekor-Baru-Terbanyak-Bermain-Angklung

Anak Kembar Bersatu Lagi Setelah 41 Tahun



Huang Yong, warga Chengdu, Sichuan, China, sedang berada di Neijiang, bulan lalu. Pada 23 Juni 2013 ia sedang  di restoran sebuah hotel. Tiba-tiba ia melihat Zeng Yong, temannya yang pengusaha hotel di Chengdu, masuk. Saat ditegur ternyata bukan, padahal lelaki itu begitu mirip Zeng.

Pulang ke Chengdu ia ceritakan pada Zeng. Zeng, 41 tahun, penasaran karena temannya itu menyebutkan sangat mirip. Mereka kemudian kembali ke Neijiang yang jaraknya 200 km dari Chengdu, lalu mencari lelaki yang mirip Zeng. Zeng terpana saat bertemu Liu Yonggang, seorang manajer bis di Neijiang. Usut punya usut akhirnya tahu kalau mereka itu anak kembar yang terpisahkan sejak kecil.


Pasangan kembar yang lahir tahun 1972 ini memiliki orangtua yang miskin. Karena miskin itu mereka sepakat memberikan anak kembarnya untuk diadopsi pihak lain hanya beberapa bulan setelah dilahirkan. Zeng, sang kakak dibesarkan di Chengdu, sedangkan Liu di Neijiang.

Penasaran dengan kisah hidupnya, secara bersama-sama mereka menelusuri siapa orangtua kandung mereka. Akhirnya awal Juli 2013 kemarin berhasil menemukannya yang tinggal di Jianning, Fujian. Ibunya kini berusia 74 tahun. Sedangkan ayah mereka sudah meninggal 10 tahun lalu. Sang ibu mengenali keduanya sebagai anak kandungnya karena menemukan tanda lahir yang masih diingatnya. Mereka pun kembali bersatu setelah terpisahkan selama 41 tahun.

Sumber : http://www.andriewongso.com/articles/details/10885/Anak-Kembar-Bersatu-Lagi-Setelah-41-Tahun

Basuki Marah, Sampah Pintu Air Manggarai Langsung Dibersihkan


Tumpukan sampah langsung dibersihkan setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama turun tangan terkait masalah mogok kerja petugas kebersihan yang belum dibayar. Sampah yang diangkut sudah mencapai 30 truk tronton.

"Kami sudah bekerja selama siang dan malam sejak kemarin. Sampah yang diangkut sudah ada 30 truk tronton. Truk tronton yang digunakan ada lima dan sejak kemarin kami melakukan tiga kali balikan (rit)," ujar Anto, koordinator operasional alat berat dan truk pengangkut sampah PT OLM, di Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2013).

Menurutnya, pembersihan sampah di pintu air itu sudah mencapai 50 persen. Sampah yang terlihat menumpuk hingga depan jembatan jalan kini sudah menghilang setengahnya. 

Saat ini, Anto juga sedang menunggu kedatangan truk tronton pengangkut sampah. Sampah-sampah tersebut sejak kemarin dikirim ke Bantar Gebang. Anto mengatakan, pembersihan Pintu Air Manggarai ini akan memakan waktu 2-3 hari. Lamanya pembersihan bergantung pada cuaca. 

"Pembersihan ini bisa selesai dalam 2-3 hari. Semua itu tergantung musim. Jika hujan deras, sampah pun akan menumpuk kembali," tutur Anto. 

Menurut Anto, pemogokan yang dilakukan petugas kebersihan di Pintu Air Manggarai hanya berlangsung empat hari. Hal itu disebabkan uang yang diberikan oleh Dinas Kebersihan kurang.

"Tapi, sekarang pekerjanya sudah tidak mogok lagi. Untuk yang tidak dibayar selama empat bulan itu, kami tidak tahu karena pekerjanya bukan dari Dinas Kebersihan," ujar Anto.

Wahyudi Yudianto, Kepala Seksi Penanggulangan Sampah Sudin Kebersihan Kota Jakarta Selatan, mengatakan, ada salah paham karena transisi kepengurusan dari Dinas PU ke Dinas Kebersihan.

"Sebenarnya, tidak ada yang salah di sini. Kini, jadinya semua pihak saling menyalahkan, dari PU, Dinas Kebersihan, sampai kontraktornya. Semua ini hanya karena terjadinya transisi saja. Jadi, ada pembiayaan yang terhambat. Untuk gaji pekerja, sampai sekarang juga sudah dibayar," ujar Wahyudi.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/07/18/1340051/Basuki.Marah.Sampah.Pintu.Air.Manggarai.Langsung.Dibersihkan

Kala Bank Dunia "Tunduk" Kehendak Basuki


Wajah ceria dan bersahabat tergambar jelas saat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama petinggi Bank Dunia untuk Indonesia bersama-sama keluar dari kantor Bank Dunia di Gedung Bursa Efek Jakarta, Rabu (17/7/2013) kemarin. Bahkan, para petinggi Bank Dunia sampai mengantarkan Basuki hingga ke mobil dinasnya. 

Keakraban ini menimbulkan sedikit tanda tanya. Sebab, sebelumnya, Basuki kerap menolak berbagai persyaratan yang diberikan Bank Dunia sebagai lembaga pemberi pinjaman proyek pengerukan 13 sungai dan waduk di Jakarta. Bahkan, dia sampai mengancam tidak akan meminjam dari Bank Dunia untuk mendanai proyek tersebut.

Rupanya, sikap tegas Basuki kepada Bank Dunia membuat lembaga pemberi pinjaman proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) itu berubah sikap. Berbagai syarat Bank Dunia yang menurut Basuki memberatkan akhirnya melunak.

Salah satu contohnya ialah untuk pengolahan air limbah, yang diproyeksikan selesai 40 tahun. Basuki meminta program tersebut selesai dalam waktu 10 tahun. 

"Negara lain kok bisa sepuluh tahun. Saya bilang, ya kamu bikin sepuluh tahun dong, apa bedanya kita dengan negara lain? Mereka (Bank Dunia) bilang, 'Ya tergantung kalian maunya apa. Kita ikuti,'" kata Basuki. 

Bank Dunia pun menyanggupi persyaratan yang diberikan DKI untuk dapat menyelesaikan pengerukan 13 sungai dalam jangka waktu dua tahun. Sebelumnya, Bank Dunia menyepakati menyelesaikan pengerukan sungai itu dalam jangka waktu lima tahun. 

Menurut Basuki, yang menjadi keberatan Pemprov DKI melanjutkan proyek JEDI bersama Bank Dunia ialah karena Bank Dunia hanya mementingkan transparansi anggaran. Selain itu, Basuki juga tidak setuju dengan uang kerahiman untuk warga bantaran kali yang kemungkinan menjadi kendala karena menolak direlokasi. Dia hanya bersedia memberikan uang kerahiman kepada warga yang memiliki sertifikat tanah asli, bukan kepada warga ilegal.

"Mereka cerita kalau mereka adalah solution bank. Banknya itu diisi oleh 188 negara pemegang saham, bukan milik satu negara mayoritas. Prinsip mereka, mereka tidak dapat uang kok. Jadi, mereka mengharapkan kita jangan salah persepsi kepada mereka," kata Basuki. 

Proyek JEDI yang dirintis oleh Gubernur DKI sebelumnya, Fauzi Bowo atau Foke, diperkirakan menelan anggaran sebesar 190 juta dollar AS. Bank Dunia memberikan pinjaman lunak kepada Pemerintah Indonesia sebesar 139 juta dollar AS. Sisanya sebesar 51 juta dollar AS akan dibebankan dari APBN dan APBD DKI. 

Realisasi proyek JEDI dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam tujuh paket pengerjaan. Dari tujuh paket itu, tiga paket dikerjakan Pemprov DKI, dua oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan dua lainnya oleh Cipta Karya melalui bantuan dana Bank Dunia. Kementerian Pekerjaan Umum juga telah memastikan bahwa pengerjaan fisik pengerukan 11 sungai dan empat waduk di Jakarta dimulai dengan pengadaan tender fisik internasional. 

Tender fisik akan dimulai dengan tahap prakualifikasi dan tahap tender untuk tujuh paket kegiatan pengerukan. Proses tender berlangsung terbuka bagi semua kontraktor. Adapun kontraktor asing yang berkeinginan mengikuti proses tender diwajibkan membentuk joint venture bersama kontraktor asal Indonesia. 

Tender proyek JEDI pun telah berjalan dengan melibatkan 14 perusahaan, termasuk dari Korea, China, India, dan Taiwan. Jika selesai, proyek ini diprediksi dapat mengurangi banjir sekitar 30 persen titik banjir Jakarta.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/07/18/0958218/Kala.Bank.Dunia.Tunduk.Kehendak.Basuki

Basuki Ahok "Sumpah, Saya Rela Tujuh Turunan Tak Didukung Lagi!"


Wakil Gubernur DKI Jakarta tak peduli warga Fatmawati yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli MRT mengunggah video sindiran mereka terhadap Basuki di Youtube. Bahkan, ia rela tidak dipilih kembali oleh warga Fatmawati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 apabila Basuki kembali mencalonkan diri. 

"Sumpah saja tujuh turunan, saya enggak usah dipilih lagi di 2017. Saya juga rela," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (18/7/2013). 

Basuki menuding warga Fatmawati memberontak karena kepentingannya tidak diakomodasi olehnya. Setelah melakukan kajian, Pemprov DKI memperoleh hasil kalau pembangunan MRTsubway (bawah tanah) yang melintas sepanjang Jalan Fatmawati tidak mungkin dilaksanakan. 

Oleh karena itu, jalur layang merupakan pilihan tepat untuk tetap menjalankan megaproyek tersebut. Keinginan MRT subway di kawasan itu, kata dia, hanya untuk kepentingan warga Fatmawati agar tanah mereka lebih mahal dan kawasan itu dapat menjelma bak kawasan Orchard di Singapura. 

"Mahes (koordinator warga Fatmawati) memberikan informasi bahwa semua MRT itu bisasubway. Dia bilang kalau memang uangnya cukup, lebih baik semua subway, kan enggak perlu ada pembebasan lahan. Dia juga tidak fair karena tidak masukkan semua pembicaraan secara total," kata Basuki. 

Apabila Pemprov DKI memaksakan semua jalur MRT menggunakan jalur bawah tanah, harga tiketnya dijamin tidak terjangkau oleh warga. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mengakui saat ia meminta dukungan kepada warga Fatmawati, ia belum memiliki data akurat terkait pembangunan MRT. Setelah memiliki data akurat, kawasan Fatmawati memang harus dibangun MRT secara layang bukan bawah tanah. 

"Sekarang mereka ngomong lagi soal kumuh. Sekarang coba tanya kawasan Antasari kumuh mananya? Mereka bisa membiayai sampai studi banding ke Bangkok. Sekarang, saya mau pentingkan seluruh DKI atau sekelompok yang memilih saya? Kalau Anda enggak mau milih saya lagi, ya enggak usah pilih saya," tegas Basuki. 

Sekadar informasi, Masyarakat Peduli MRT menyindir Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melalui Youtube. Alex Taroreh, perwakilan Masyarakat Peduli MRT, menyatakan, diunggahnya video berjudul "Ahok: Emang Gue Pikirin MRT, Pusat aja gendeng bikin PT MRT..." tidak bermaksud mendiskreditkan kepemimpinan Jokowi dan Ahok. Mereka hendak mengingatkan bahwa para pemimpin tidak sekadar mengumbar janji ketika kampanye.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/07/18/1457336/Basuki.Sumpah.Saya.Rela.Tujuh.Turunan.Tak.Didukung.Lagi

Pidato Anak 16 Tahun yang Menggegerkan PBB


PBB menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Malala Day. Ini menjadi penghargaan bagi Malala Yousafzai, remaja 16 tahun kelahiran Pakistan, 12 Juli 1997. Malala adalah anak perempuan yang ditembak Taliban karena tetap sekolah meski dilarang.

Apa yang diungkapkan Malala dalam pidatonya di hadapan Sekjen PBB Ban Ki-moon pada 12 Juli 2013? “Saya tidak tahu harus dari mana memulai pidato ini. Saya tidak tahu apa yang orang harapkan dari pidato saya, tetapi yang pertama-tama saya ucapkan adalah terima kasih kepada Tuhan yang telah membuat kita sama dan terima kasih pada semua orang yang telah berdoa untuk pemulihan saya dan kehidupan baru saya,” katanya. Setelah itu ia berterima kasih pada sejumlah pihak termasuk pada Sekjen PBB.



“Teman-teman, pada 9 Oktober 2012, Taliban menembak saya di bagian kiri kepala depan saya. Mereka menembak teman-teman saya juga. Mereka mengira bahwa peluru bisa membungkam kami, tetapi mereka gagal. Dan dari keheningan datanglah ribuan suara. Para teroris mengira mereka akan mengubah tujuan saya dan menghentikan ambisi saya. Tapi tidak ada yang berubah dalam hidup saya kecuali ini: kelemahan, ketakutan dan keputusasaan yang mati. 
Kekuatan, kekuasaan, dan keberanian telah lahir. Saya Malala yang sama. Ambisi saya adalah sama. Harapan saya adalah sama. Dan impian saya adalah sama. Saudara-saudara, saya tidak melawan siapa pun. Tidak juga untuk berbicara balas dendam pribadi saya terhadap Taliban atau kelompok teroris lainnya. Saya berada di sini untuk berbicara mengenai hak pendidikan bagi setiap anak. Saya ingin pendidikan bagi putra dan putri Taliban dan semua teroris dan ekstremis. Saya bahkan tidak membenci Talib yang menembak saya. Bahkan jika ada pistol di tangan saya dan dia sedang berdiri di depan saya, saya tidak akan menembaknya. Ini adalah belas kasih yang saya pelajari dari Nabi Muhammad, nabi penuh belas kasihan, Yesus Kristus, dan Buddha. Saya mewarisi warisan perubahan dari Martin Luther King, Nelson Mandela, dan Mohammed Ali Jinnah,” paparnya.

“Filosofi tanpa kekerasan ini saya pelajari dari Gandhi, Bacha Khan dan Ibu Teresa. Dan belajar memaafkan dari ayah saya dan ibu saya. Ini apa yang jiwa saya katakan pada saya: damailah dan cinta setiap orang. Kita menyadari pentingnya cahaya ketika kita melihat kegelapan. Kita menyadari pentingnya suara ketika kita dibungkam. Dengan cara yang sama, ketika kami berada di Swat, bagian utara Pakistan, kami menyadari pentingnya pena dan buku ketika kami melihat senjata. Orang bijak berkata, ‘Pena lebih tajam dari pedang.’ Memang benar. Para ekstremis takut pada buku dan pena. Kekuatan pendidikan menakutkan mereka. Mereka takut perempuan. Kekuatan suara perempuan menakutkan mereka. Inilah sebabnya mengapa mereka membunuh 14 siswa bersalah dalam serangan terbaru di Quetta. Dan itulah mengapa mereka membunuh guru perempuan. Itulah mengapa mereka ledakkan sekolah setiap hari karena mereka takut perubahan dan kesetaraan yang akan kami bawa ke masyarakat kami. Dan saya ingat bahwa ada seorang anak laki-laki di sekolah kami yang ditanya wartawan kenapa Taliban melawan pendidikan? Dia menjawab sangat sederhana dengan menunjuk bukunya, ia mengatakan, ‘Thalib tidak tahu apa yang tertulis dalam buku ini.’”

“Hari ini saya fokus pada hak-hak perempuan dan pendidikan anak perempuan karena mereka paling menderita. Ada suatu masa ketika para aktivis perempuan meminta laki-laki untuk membela hak-hak mereka. Tapi kali ini kita akan melakukannya sendiri. Saya tidak mengatakan kaum laki-laki agar menjauhi membicarakan hak-hak perempuan, tapi saya fokus pada perempuan untuk mandiri dan berjuang untuk diri mereka sendiri.”

“Saudara-saudara, kita tidak boleh lupa bahwa jutaan orang menderita karena kemiskinan, ketidakadilan dan kebodohan. Kita tidak boleh lupa bahwa jutaan anak berhenti sekolah. Kita tidak boleh lupa bahwa saudara-saudara kita sedang menunggu masa depan yang cerah dan damai. Jadi mari kita lakukan perjuangan melawan buta huruf, kemiskinan, dan terorisme. Mari kita ambil buku dan pena, karena mereka inilah senjata yang paling ampuh. Satu anak, satu guru, satu buku dan satu pena bisa mengubah dunia. Pendidikan adalah satu-satunya solusi. Pendidikan yang pertama. Terima kasih.”

Pidato itu mendunia dan mendapat apresiasi yang luar biasa. Bukan diucapkan seorang ahli, profesor, atau tokoh besar dunia. Pidato itu dikemukakan oleh seorang remaja perempuan berusia 16 yang hampir terbunuh karena menentang pelarangan sekolah bagi anak perempuan. Itulah Malala Yousafzai.

Sumber : http://www.andriewongso.com/articles/details/10992/Pidato-Anak-16-Tahun-yang-Menggegerkan-PBB

Jumat, 07 Juni 2013

UMPN 2013


Politeknik negeri kembali menerapkan seleksi ujian masuk mahasiswa baru secara nasional untuk tahun akademik 2013/2014. Calon mahasiswa di seluruh Indonesia bisa memilih politeknik di daerah lain seperti yang berlaku dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri. Pendaftaran ujian masuk politeknik negeri (UMPN) tahun 2013 dibuka mulai 13 Mei s/d 05 Juni 2013. Pelaksanaan Ujian Tulis (D3 & D4) : 08 Juni 2013. Ada ujian gambar untuk program studi tertentu. Adapun pengumuman lulus dilaksanakan pada 14 Juni 2013.

Peserta dapat memilih program bidang nonrekayasa dan rekayasa (SMA/MA jurusan IPA), sedangkan non-IPA hanya bisa memilih bidang nonrekayasa. Harga formulir pendaftaran sekitar Rp 200.000 untuk satu pilihan program studi dan sekitar Rp 250.000 untuk dua program studi.



Waktu Pendaftaran Seleksi Ujian Tulis (UMPN): 
A. Ujian Tulis (UMPN) Nasional:
  • Pendaftaran : 13 Mei s/d 05 Juni 2013
  • Wawancara (D1) : 07 Juni 2013
  • Ujian Tulis (D3 & D4) : 08 Juni 2013
  • Pengumuman Hasil : 14 Juni 2013
  • Test Kesehatan : 17 s/d 20 Juni 2013
  • Registrasi bagi yg lulus : 17 s/d 21 Juni 2013
B. Ujian Tulis (UMPN) Mandiri:
  • Pendaftaran : 17 Juni s/d 10 Juli 2013
  • Wawancara (D1) : 12 Juli 2013
  • Ujian Tulis (D3 & D4) : 13 Juli 2013
  • Pengumuman Hasil : 15 Juli 2013
  • Test Kesehatan : 16 s/d 18 Juli 2013
  • Registrasi bagi yg lulus : 16 s/d 19 Juli 2013
Syarat-syarat pendaftaran seleksi bagi Calon Mahasiswa Reguler (Umum) :
  1. Fotocopy Ijazah&NEM ( dilegalisir), 1 lembar.
  2. Pas Photo ukuran 4 x 6, 3 lembar
  3. Berumur maksimal 24 tahun pada tgl 31Agustus 2013.
Syarat-syarat pendaftaran seleksi bagi Calon Mahasiswa non Reguler/Kerjasama (Khusus) :
  1. Surat Rekomendasi dari Pimpinan Instansi atau Perusahaan tempat bekerja.
  2. Pas Photo ukuran 4 x 6, 3 (tiga) lembar
  3. Fotocopy Ijazah & NEM (dilegalisir), 1 lembar.
  4. Berumur maksimal 45 tahun pada tgl 31Agustus 2013.
Syarat-syarat setelah lulus Seleksi Ujian Tulis:
  1. Surat Keterangan Sehat jasmani dan rohani dari Dokter (asli)
  2. Surat Keterangan Tidak buta warna dari Dokter (asli), khusus Program Studi Rekayasa
  3. Surat keterangan Bebas Narkoba (asli)
  4. Surat Keterangan Catatan Kepolisian /SKCK (asli)
  5. Fotocopy Kartu Keluarga, 1 lembar.

Jumat, 24 Mei 2013

Pengumuman UN SMA Hari Ini, 24 Sekolah Tak Lulus 100 Persen

Berharap lulus un 2013 credit foto Nicki Germa 
Pemerintah akan mengumumkan hasil ujian nasional (UN) untuk tingkat SMA/SMK/MA pada hari ini Jumat 24 Mei 2013.
Demikian ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh saat jumpa pers Kamis 23 Mei kemarin.
Menurutnya hasil UN akan diumumkan di hari ini di setiap daerah. Sehingga hak pengumuman juga ada pada tiap-tiap sekolah. Ia pun meminta agar tidak ada keributan pasca-kelulusan nanti.
M Nuh lebih lanjut mengatakan terdapat 24 sekolah peserta UN SMA sederajat tidak lulus 100 persen dan 15 ribu sekolah lulus 100 persen.
“Persentase sekolah dengan ketidaklulusan 100 persen mencapai 0,16 persen, sedangkan sekolah yang lulus 100 persen ada sebanyak 86,98 persen,” ujarnya.
Jumlah peserta UN SMA/MA tahun ajaran 2012-2013 sebanyak 1.581.286 siswa. Siswa yang dinyatakan lulus UN berjumlah 1.573.036 orang, sedangkan yang tidak lulus berjumlah 8.250 orang.
Sehingga persentase tingkat kelulusan UN SMA/MA tahun ini mencapai 99,48 persen dan ketidaklulusannya adalah 0,52 persen.
Sementara peserta UN SMK yang lulus berjumlah 1.105.539 siswa, tidak lulus 601 siswa dari total peserta sebanyak 1.106.140 siswa.

Sumber : http://beritabulukumba.com/3602/pengumuman-un-sma-hari-ini-24-sekolah-tak-lulus-100-persen

600 Polisi Kediri Amankan Pengumuman Kelulusan UN SMA

600 Polisi Kediri Amankan Pengumuman Kelulusan UN SMA Sebanyak 600 personel Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, disiagakan untuk mengamankan pengumuman kelulusan siswa tingkat SMA, Jumat (24/5/2013). Kepolisian juga berjanji menilang kendaraan peserta konvoi yang tidak memenuhi standar kelayakan.
Kepala Sub-bagian Humas Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Surono mengatakan, para personel akan disiagakan di beberapa titik simpul jalur protokol yang diduga akan dilewati peserta konvoi, tempat-tempat pariwisata, serta titik perbatasan keluar masuk Kota Kediri.
Surono mengatakan, pengamanan ini dilakukan untuk menghindari konflik yang mungkin terjadi dengan para penggguna jalan lain. "Pengamanan juga akan dilakukan di sekolah yang terdapat siswa tidak lulus," imbuh dia, Kamis (23/5/2013). Pengamanan tak hanya digelar pada hari pengumuman kelulusan, tetapi direncanakan hingga beberapa hari selanjutnya.
Untuk kendaraan peserta konvoi yang tidak memenuhi standar kelayakan jalan, Surono berjanji akan menindak tegas dengan memberlakukan tilang. "Jika tindakan persuasif tidak dihiraukan, kami akan tilang," imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Kediri, Samsul Azhar, mengatakan telah meminta kepada para siswa agar tidak melakukan aksi corat-coret seragam sekolah. Menurutnya, seragam itu akan lebih bermanfaat jika disumbangkan kesiswa lain yang membutuhkan.
Sementara Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum Dinas Pendidikan Kota Kediri, Noto, mengatakan, berkas hasil UN SMA sederajat sampai di Kediri dari Surabaya pada Kamis malam. "Pola pengumumannya akan diserahkan langsung kepada masing-masing sekolah," kata dia.

Sumber : http://regional.kompas.com/read/2013/05/24/07061861/600.Polisi.Kediri.Amankan.Pengumuman.Kelulusan.UN.SMA.

Detik-detik Menjelang Pengumuman UNAS SMA 2013: Sebuah Perenungan Singkat

gambar diambil dari google

Ada fenomena menarik yang terjadi malam ini, 23 Mei 2013, tepat sehari sebelum pengumuman hasil UNAS SMA dan setaranya. Saya yang setiap hari online di facebook, secara tiba-tiba saja disapa oleh begitu banyak teman sekolah malam ini. Mereka yang biasanya jarang sekali muncul di daftar obrolan, sekarang muncul bersamaan.
Semua menanyakan hal yang sama. Rata-rata: “Sudah ada kabar?”, “Ada info apa soal penggumuman?”, “Aduh deg-degan.”, “Liat di website apa ya hasilnya?”. Semua harap-harap cemas menanti hasil kerja keras belajar, olahraga mata, dan doa selama ini. Hingga dini hari (ah, rupanya sekarang sudah tanggal 24) mereka masih juga terus bermunculan. Mungkin juga sulit tidur karena terlalu tegang.
Salah seorang teman saya berkata bahwa kepala sekolah kami telah memasang status BBM yang terkesan cukup melegakan, bunyinya kira-kira “Alangkah baiknya Tuhan yang mahabaik.”. Langsung saja kami menduga bahwa seluruh siswa sekolah kami lulus 100%. Ketika saya mencoba mengonfirmasi, saya mendengar jawaban yang luar biasa, “Apapun hasilnya, Tuhan tetap mahabaik bukan? Bagaimanapun, segalanya patut disyukuri.”.
Saya tak tahu apakah sekolah telah menerima hasil atau belum, dan teman-teman saya masih banyak yang tenggelam dalam kecemasan dan kepanikannya masing-masing. Namun entah mengapa, jawaban kepala sekolah yang semacam itu membuka mata saya. Saya tak lagi merasa cemas akan hasilnya. Apapun itu, saya merasa siap.
Saya telah berjuang keras untuk UNAS kemarin, dan saya tahu kemampuan saya. Hasil dan nilai UNAS yang bagaimanapun tidak akan mempengaruhi nilai saya sebagai manusia. Saya menjadi sadar bahwa kelulusan hanyalah sebuah pintu masuk ke tahap hidup yang selanjutnya. Tapi bukan itu tujuan utamanya. Saya tak lagi merasa perlu menjadi terlalu cemas karenanya. Saya telah mendapat ilmu yang saya butuhkan selama masa belajar, dan jika saya lulus, moga-moga dengan nilai yang bagus, itu hanyalah bonus semata dari Tuhan yang memang mahabaik.
Saya teringat akan tantangan salah seorang teman yang nyata-nyata berbuat curang “Ayo, tinggi-tinggian nilai UNAS, Dith.”. Saya ingat sekali, pagi itu ia begitu percaya diri dengan ’secarik senjata ampuh’ di balik retsleting celananya. Ia begitu yakin, senjata yang telah rapi ia persiapkan dan sembunyikan akan menolongnya. Dengan enteng saya menerima tantangannya. Dan saya sama sekali tidak khawatir. Bukan berarti saya pasti menang, mungkin sekali senjatanya kebetulan pas dan ia meraih nilai gemilang jauh di atas saya, namun toh kalau hal itu terjadi, hal itu sama sekali tak akan mengurangi penghargaan terhadap diri saya sendiri.
Saya cukup prihatin dengan adanya siswa-siswi yang tak jujur selama UNAS. Bukankah kecurangan saat pengerjaan ujian merupakan tanda ketiadaan penghargaan atas diri sendiri? Ketiadaan kepercayaan diri dan pelecehan terhadap anugerah akal budi yang telah Tuhan berikan. Mungkin sekali mereka akan lulus, akan senang, dan akan lega, lantas? Nilai tinggi dengan otak yang kosong rasa-rasanya juga tak akan ada gunanya.
Saya memilih memperkaya intelektualitas dan pengetahuan saya, serta berusaha untung tidak menulikan diri terhadap suara hati nurani. Diri saya lebih berharga dari sekadar angka-angka di atas kertas. Saya lebih membutuhkan bekal yang telah sedikit demi sedikit saya kumpulkan selama 3 tahun di SMA untuk kehidupan saya selanjutnya, daripada sekadar coretan nilai berupa angka yang entah akan dilihat oleh siapa.
Apapun hasil besok, saya siap. Tuhan mahaadil, mahabaik, dan mahapenyayang. Saya telah berusaha keras dan hasil besok akan tetap terasa manis, selama itu saya peroleh dari jerih payah dan keringat saya sendiri. Sudah tentu akan ada siswa-siswi dimana pun itu yang tidak lulus (semoga saja bukan saya), namun tetap, tak ada alasan untuk menjadi marah kepada siapapun. Kita hanya akan memetik hasil dari apa yang telah kita tanam dan usahakan.
Saya berharap tulisan ini dapat membuka pikiran Anda, bahwa diri Anda berharga. Lebih berharga dari nilai, uang, harta, dan benda. Kenapa? Anda berharga karena Tuhan yang mahabaik telah mau repot-repot menciptakan Anda, padahal sudah begitu banyak manusia di dunia.

Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/24/detik-detik-menjelang-pengumuman-unas-sma-2013-sebuah-perenungan-singkat-562788.html

Abah Anton Ukir Sejarah Malang

Calon Wali Kota (Cawali) Kota Malang Abah Anton menciptakan sejarah baru bagi Kota Malang karena  pengusaha tetes tebu ini menjadi Wali Kota Malang pertama yang berasal dari etnis Tionghoa.

Ditemui Surya Online di kediamannya di bilangan Tlogomas, Abah Anton yang diusung Partai Gerindra ini menyatakan, dirinya sudah tidak lagi memikirkan dari etnis mana dia berasal.

Abah Anton menyatakan, dirinya adalah warga Malang tulen yang siap merangkul siapa saja untuk membangun Kota Malang lima tahun ke depan.

“Saya lahir di Malang dan akan dikubur di Malang. Saya sudah melebur dan menjadi arek Malang tulen,” kata Anton, Kamis (23/5/2013).

Anton berjanji tidak akan ada perlakuan khusus untuk kelompok tertentu karena Kota Malang dibangun oleh seluruh warganya, tidak peduli dari etnis mana.

“Semuanya sama di mata saya,” sambungnya.

Anton pun mengucapkan terima kasih kepada warga Malang yang telah mempercayakan pilihannya ke nomor urut 6.

“Untuk memenuhi amanah warga Malang, saya akan sering turun ke masyarakat untuk mengetahui dan memperbaiki permasalahan-permasalahan warga,” ujarnya.

Kepada Surya Online, Abah Anton mengatakan, akan mengatasi masalah kemacetan dan banjir yang kerap melanda Malang belakangan ini.

“Hal yang pertama yang akan saya lakukan, Insyaallah mengurai kemacetan dan banjir. Permasalahan ini yang mulai meresahkan warga Malang,” ujarnya.

Selain kedua masalah itu, Anton sudah menyiapkan pembaharuan tata kota yang lebih hijau dan ingin membuat Malang seperti julukannya sebagai Kota Dingin.

“Saya jauh-jauh hari ingin ada kawasan hijau di tiap kecamatan agar Malang kembali hijau dan sejuk,” urainya.

Untuk program 100 hari, Anton akan memfokuskan pada permasalahan kemacetan, banjir dan peningkatan pendidikan serta kesehatan masyarakat.

“Insyaallah, kami akan genjot program-program itu untuk 100 hari masa pemerintahan kami nanti,” pungkasnya.

Sumber : http://surabaya.tribunnews.com/m/index.php/2013/05/23/abah-anton-ukir-sejarah-malang

Kampanye Calon Wali Kota Berhadiah 6 Motor dan Umrah

Kampanye Calon Wali Kota Berhadiah 6 Motor dan Umrah 
Untuk menarik perhatian dan mencari dukungan masyarakat, salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Malang menabur hadiah berupa enam sepeda motor dan satu tiket ibadah umrah.
Hal itu dilakukan oleh pasangan Muhammad Anton-Sutiaji (AJI) dalam kampanye terbukanya yang digelar di Lapangan Amprong, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jumat (10/5/2013) sore.
Melihat hadiah yang ditawarkan, ribuan warga Kota Malang di kecamatan setempat berbondong-bondong menghadiri kampanye tersebut. "Rugi tidak datang. Siapa tahu dapat hadiah sepeda motor dan tiket umrah ke Mekkah," kata Hendry, seorang warga, kepada Kompas.com di sela-sela acara kampanye.
Bukan hadiah sepeda motor dan umrah saja yang dibagikan oleh calon yang akrab disapa Abah Anton itu. Pengunjung kampanye mendapat kesempatan mendapatkan hadiah sepeda gunung, televisi, dan lemari es. Masing-masing jenis hadiah berjumlah enam, sesuai dengan nomor urut pasangan yang biasa disingkat AJI itu.
"Kita memberikan hadiah serba enam. Kita akan undi nanti sesuai dengan kupon yang telah dipegang oleh bapak ibu sekalian," kata salah satu panitia kampanye memberi tahu di atas panggung, sebelum orasi pasangan calon dimulai.
Sementara itu, dalam orasi politiknya, Anton tidak akan memanfaatkan fasilitas negara jika terpilih menjadi wali kota Malang. "Jika Tuhan mengizinkan saya terpilih jadi wali kota Malang, saya tidak akan memakan fasilitas negara. Saya akan pakai fasilitas pribadi demi Kota Malang," tegasnya.
Anton juga berjanji, dia dan wakilnya bersedia mundur dari jabatan jika dalam setahun pertama masa jabatannya tidak ada perubahan yang dia lakukan. "Janji itu sudah menjadi komitmen saya dan wakil saya demi kepentingan masyarakat Kota Malang. Kita sudah komitmen juga ke depan Malang harus lebih maju, sejahtera dari sebelumnya. Kemiskinan harus diberantas. Wong cilik harus dipedulikan," kata Anton lantang.
Seusai berorasi, Anton memimpin langsung pengundian kupon yang dibagikan secara gratis kepada warga. "Ini rezeki bagi bapak dan ibu sekalian. Hadiahnya serba enam. Sepeda motor enam unit, sepeda gunung enam unit, dan TV enam unit. Terakhir, tiket umrah untuk satu orang," katanya.
Menurut Abah Anton, pengundian hadiah tidak hanya dibagikan di satu kecamatan. "Hadiah ini juga akan diberikan di lima kecamatan di Kota Malang," katanya.

Sumber : http://regional.kompas.com/read/2013/05/10/19181219/Kampanye.Calon.Wali.Kota.Berhadiah.6.Motor.dan.Umrah

Puluhan Mahasiswa Gelar May Day di Depan Kantor Walikota Malang

Puluhan Mahasiswa Gelar May Day di Depan Kantor Walikota Malang 

Puluhan mahasiswa dari Forum Mahasiswa Hukum Peduli Keadilan Universitas Brawijaya (UB) ambil serta dalam May Day.
Namun mereka tidak bergabung dengan barisan buruh. Melainkan menggelar aksi di depan kantor Walikota Malang, Rabu (1/5/2013) pukul 09.30 WIB.
Para mahasiswa ini membuat barisan melingkar dan menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan buruh.
Mereka juga membawa sejumlah poster.
Antara lain, "Perjuangkan hak normatif buruh", "Buruh bukan korban pembangunan", "buruh bukan budak" dan sebagainya.
Aksi ini mendapat pengawalan sekitar 100 orang polisi berseragam lengkap.

Sumber : http://www.tribunnews.com/2013/05/01/puluhan-mahasiswa-gelar-may-day-di-depan-kantor-walikota-malang

Rumah dibangun di atas batu

A house built on a rock on the river Drina is seen near Bajina Basta 

A man rows a boat near a tiny house build on a rock on the river Drina is seen near Bajina Basta 

A man enters a house built on a rock on the river Drina near Bajina Basta 

A house built on a rock on the river Drina is seen near the western Serbian town of Bajina Basta 

A man rows a boat near a house built on a rock on the river Drina near the western Serbian town of Bajina Basta 

Sumber : http://id.berita.yahoo.com/foto/rumah-dibangun-di-atas-batu-slideshow/man-rows-boat-near-house-built-rock-river-photo-133422571.html

Pemenang kontes foto langit menakjubkan 2013

Foto-foto yang menampilkan pemandangan menakjubkan langit dan lansekap menarik Bumi adalah pemenang dalam Kontes Foto Bumi dan Langit Internasional 2013. Panitia menerima 700 foto dari fotografer di 45 negara.

earth, sky 

earth, sky 

earth, sky 

earth, sky 

earth, sky 

earth, sky 

earth, sky 

earth, sky 

earth, sky 

 

earth, sky 

Sumber : http://id.berita.yahoo.com/foto/pemenang-kontes-foto-langit-menakjubkan-2013-slideshow/earth-sky-photo--1270673504.html

Foto Rumah-rumah Unik di Dunia

The Heliodome, a bioclimatic solar house is seen in Cosswiller in the Alsacian countryside near Strasbourg 

The Heliodome, a bioclimatic solar house is seen in Cosswiller in the Alsacian countryside near Strasbourg, Eastern France, August 4, 2011. The house is designed as a giant three-dimensional sundial, set on a fixed angle in relationship to the sun's movements to provide shade during the summer months, keeping the inside temperature cool, and during Fall, Winter and Spring sunlight enters the large windows as the sun's position is lower in the sky, thus warming the living space. REUTERS/Vincent Kessler (FRANCE - Tags: ENERGY ENVIRONMENT SOCIETY) - RTR2PLUX 

 

A Bulgarian woman looks inside her wine vat home in Socuellamos, central Spain, October 2, 2007. About 40 people living in this makeshift camp. At night they sleep in 20 or so overturned wine vats -- car-sized concrete barrels dumped on the outskirts of Socuellamos, a farming community in the hot and dusty region of Castilla-La Mancha. Picture taken October 2, 2007.

A house partially built in the shape of an airplane is seen in Abuja 

A house partially built in the shape of an airplane in Abuja, Nigeria. REUTERS/Goran Tomasevic

Man walks past Huaiyuan Lou, one of the best protected Fujian Tulou built in the year 1909, in Nanjing county 

A man walks past Huaiyuan Lou, one of the best protected Fujian Tulou built in the year 1909, in Nanjing county, Fujian province, November 19, 2012. The earthen Tulou buildings, which set up enclosed walls to defend against outside dangers, have served the Hakka people since 11th century, when their ancestors settled down at the south west of Fujian province to escape from rule of Jin ethnic. In 2008, 46 Fujian Tulou were written into the list of World Heritage by United Nations educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) for not only its outstanding historical and cultural value but also its excellence in size and building techniques. Picture taken November 19, 2012. REUTERS/Stringer (CHINA - Tags: SOCIETY) - RTR3AN60 

Girls play on a trampoline near a home blasted from a from a rock wall at the Rockland Ranch community outside Moab 

Girls play on a trampoline near a home blasted from a rock wall at the Rockland Ranch community outside Moab, Utah, November 2, 2012. The "Rock" as it is referred to by the approximately 100 people living there in about 15 families, was founded about 35 years ago on a sandstone formation near Canyonlands National Park. Polygamy was a part of the teachings of The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints and was brought to Utah by faithful Mormons in the late 1840s. The mainstream Mormon church abandoned the practice in 1890, but an estimated 37,000 Mormon fundamentalists continue the practice today and believe plural marriage brings exaltation in heaven. Picture taken November 2, 2012. REUTERS/Jim Urquhart (UNITED STATES - Tags: RELIGION SOCIETY ENVIRONMENT TPX IMAGES OF THE DAY) - RTR3AEYA 

People wait in line to visit an upside-down house built at the Centre of Education and Promotion of the Region in the village of Szymbark 

People wait in line to visit an upside-down house built at the Centre of Education and Promotion of the Region in the village of Szymbark, northern Poland July 31, 2007. The upside-down house created by Daniel Czapiewski is supposed to describe the times of the former communist era and the present times in which we live. REUTERS/Peter Andrews

Hernandez stands outside his home near San Jose de Las Piedras in Mexico's northern state of Coahuila 

Benito Hernandez stands outside his home near San Jose de Las Piedras in Mexico's northern state of Coahuila January 16, 2013. For over 30 years, Hernandez, his wife Santa Martha de la Cruz Villarreal and their family have lived in an odd sun-dried brick home with a huge 40 metre (131 feet) diameter rock used as a roof. The dwelling is found close to the town of San Jose de Piedras, a remote community located in the arid desert of Coahuila, some 80 km (49 miles) from the border with Texas. Picture taken January 16, 2013. REUTERS/Daniel Becerril (MEXICO - Tags: SOCIETY TPX IMAGES OF THE DAY) - RTR3CRUP 

Brazilian artists Tiago Primo and his brother Gabriel hang out at a wall in Rio de Janeiro 

Brazilian artists Tiago Primo (top) and his brother Gabriel hang out at a wall in Rio de Janeiro July 8, 2009. The bizarre vertical "house" built on a climbing wall by Brazilian artists has been drawing the attention of thousands who walk by the installation in Rio de Janeiro's downtown neighbourhood. REUTERS/Bruno Domingos (BRAZIL SPORT SOCIETY) FOR BEST QUALITY IMAGE ALSO SEE: GM1E59F1QI101 - RTR25GTH

Woman stands inside bathroom of house, which was built upside down by Polish architects Glowacki and Rozhanski, in western Austrian village of Terfens 

A woman stands inside the bathroom of a house, which was built upside down by Polish architects Irek Glowacki and Marek Rozhanski, in the western Austrian village of Terfens May 5, 2012. The project is meant to serve as a new tourist attraction in the area, and is now open for public viewing. Picture taken May 5, 2012. REUTERS/Dominic Ebenbichler (AUSTRIA - Tags: SOCIETY TRAVEL) - RTR31O4K

Hong Kong architect Gary Chang rests in a hammock inside his 32-square-metre apartment in Hong Kong 

Hong Kong architect Gary Chang rests in a hammock inside his 32-square-metre apartment in Hong Kong January 28, 2010. After three decades in the same boxy dwelling Chang grew up in, he has come up with an innovative answer to the increasingly cramped lives of many urban dwellers -- the science fiction-like "domestic transformer". Picture taken January 28, 2010. REUTERS/Bobby Yip (CHINA - Tags: BUSINESS CONSTRUCTION SOCIETY IMAGES OF THE DAY) - RTR29YLD 

Lhota, a 73-year-old builder, stands in front of the house which he built in Velke Hamry 

Bohumil Lhota, a 73-year-old builder, stands in front of the house which he built in Velke Hamry, near the town of Jablonec nad Nisou, 100km (62 miles) north-east from Prague, August 7, 2012. Lhota conceptualized the idea to create the unique house and started to build it in 1981, building it close to nature to benefit from the cooler ground temperature. Lhota's house, which is built in 2002, is able to move up and down and rotate on its sides, which allows him to adjust to his preferred window view. REUTERS/Petr Josek (CZECH REPUBLIC - Tags: BUSINESS CONSTRUCTION SOCIETY SCIENCE TECHNOLOGY) - RTR36EA2 

Lhota, a 73-year-old builder, turns the house he built in Velke Hamry 

Bohumil Lhota, a 73-year-old builder, turns the house he built in Velke Hamry, near the town of Jablonec nad Nisou, 100km (62 miles) north-east from Prague, August 7, 2012. Lhota conceptualized the idea to create the unique house and started to build it in 1981, building it close to nature to benefit from the cooler ground temperature. Lhota's house, which is built in 2002, is able to move up and down and rotate on its sides, which allows him to adjust to his preferred window view. REUTERS/Petr Josek (CZECH REPUBLIC - Tags: BUSINESS CONSTRUCTION SOCIETY SCIENCE TECHNOLOGY) - RTR36EBU 

A man takes a picture of the one of the world's narrowest buildings, built as an artistic installation wedged between two existing buildings, in Warsaw 

A man takes a picture of the one of the world's narrowest buildings, built as an artistic installation wedged between two existing buildings, in Warsaw October 23, 2012. A building just 92 cm (36 inches) wide as its narrowest point was opened in Warsaw on October 20 as an artistic installation that will be a home from home for Israeli writer Edgar Keret. Keret, who told news channel TVN24 he would live there when he visits Warsaw twice a year, said he conceived the project as a kind of memorial to his parents' family who died in the World War Two Holocaust. Picture taken October 23, 2012. To match story POLAND-NARROW/ REUTERS/Kacper Pempel (POLAND - Tags: SOCIETY) - RTR39M9N 

Tourists pose with an upside-down house in Tamparuli 

Tourists pose with an upside-down house in Tamparuli in Malaysia's state of Sabah on Borneo island September 17, 2012. Built for tourist attraction, the traditional Sabah village house was built with everyday households items like computer, refrigerator, sofa sets, dining table and beds - but all items are upside down. REUTERS/Bazuki Muhammad (MALAYSIA - Tags: SOCIETY TRAVEL) - RTR3832O

Residents climb into their houses atop gravestones inside a cemetery in Manila 

Residents climb into their houses atop gravestones inside a cemetery in Manila October 21, 2008. Many poor urban dwellers make their homes in public cemeteries, converting abandoned tombs and mausoleums into houses. The local government plan to move out the hundreds of people who live in the cemeteries around the city before the upcoming All Souls' Day, a day of remembrance for the dead when Catholics visit the graves of their relatives. REUTERS/Cheryl Ravelo (PHILIPPINES) - RTX9REV 

Restrepo and wife Garcia are seen from their sewer home in Medellin 

Miguel Restrepo (L), 62, and wife Maria Garcia are seen from their sewer home in Medellin December 4, 2012. The former drug addict has been living in an abandoned sewer with his wife and dog Blackie for 22 years. Their home, which is fitted with a kitchen, a fan, tv, a chair and a bed, is a 6 square meter wide and 1.4 meters high tunnel that leaks when it rains, and requires a manhole cover. REUTERS/Albeiro Lopera (COLOMBIA - Tags: SOCIETY POVERTY) - RTR3B7PH 

Atta sweeps the courtyard of his house built in the shape of a crocodile in Ivory Coast's capital Abidjan 

Thierry Atta sweeps the courtyard of his house built in the shape of a crocodile in Ivory Coast's capital Abidjan, September 11, 2008. Atta was an apprentice of the artist Moussa Kalo who designed and built the house but died two months ago. REUTERS/Thierry Gouegnon (IVORY COAST) - RTX8O6X

General view of a tree-house in Le Pian Medoc, southwestern France 

General view of a tree-house in Le Pian Medoc, southwestern France, April 24, 2009. France's Natura Cabana company rents various cabins perched in the trees for ecological holidays. REUTERS/Regis Duvignau (FRANCE ENVIRONMENT TRAVEL) - RTXEBXP

To match Reuters Life! Story AUSTRALIA-HOUSE/ 

An octagonal, three-bedroom, family home built on a rotating platform near Wingham, about 250km (155miles) north east of Sydney, is shown in this undated handout picture. The house, which cost about A$700,000 ($641,000) to build, can complete a full rotation in about 30 minutes according to it's owners. To match Reuters Life! Story AUSTRALIA-HOUSE/ REUTERS/Handout (AUSTRALIA SOCIETY) FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS - RTXRQ0E

A house built on a rock on the river Drina is seen near the western Serbian town of Bajina Basta 

A house built on a rock on the river Drina is seen near the western Serbian town of Bajina Basta, about 160km (99 miles) from the capital Belgrade May 22, 2013. The house was built in 1968 by a group of young men who decided that the rock on the river was an ideal place for a tiny shelter, according to the house's co-owner, who was among those involved in its construction. REUTERS/Marko Djurica (SERBIA - Tags: ENVIRONMENT SOCIETY TRAVEL TPX IMAGES OF THE DAY) - RTXZWGT 

 

Sumber : http://id.berita.yahoo.com/foto/berbagai-rumah-rumah-unik-di-dunia-slideshow/a-house-built-on-a-rock-on-the-river-drina-is-seen-near-the-western-serbian-town-of-bajina-basta-photo--770002993.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls